Khutbah Jumâ at Maulid Nabi: Meneladani Rasulullah


Mata Upadate -

Khutbah Jumâ at Maulid Nabi: Meneladani Rasulullah

Khutbah Jum’at Maulid Nabi: Meneladani Rasulullah


Khutbah Jum’at Maulid Nabi: Meneladani Rasulullah | Kita kini berada di Jum'at kedua bulan Rabiul Awal 1433 H, tepatnya tanggal 10 Rabiul Awal. Artinya dua hari lagi bertepatan dengan hari kelahiran Rasulullah SAW, yang biasa disebut maulid Nabi.

Oleh karena itu, khutbah Jum'at edisi 10 Rabiul Awal 1433 H bertepatan 3 Februari 2012 ini mengambil teman Meneladani Rasulullah.

***

KHUTBAH PERTAMA


إنÙ'ÙŽ الحَمÙ'دَ لله، Ù†ÙŽØ­Ù'مَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ÙˆÙ†Ø ¹ÙˆØ°Ù به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنÙ' سيئاتِ أعÙ'مَالِنا، Ù…ÙŽÙ†Ù' ÙŠÙŽÙ‡Ù'دِه الله فَلا مُضِلÙ'ÙŽ لَهُ، ومن يُضÙ'لِلÙ'ØŒ فَلا هَادِي لَهُ.
Ø£ÙŽØ´Ù'هَدُ أنÙ' لا إلَهَ إلا اللهُ ÙˆÙŽØ­Ù'دَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنÙ'ÙŽ مُحَمÙ'َدًا عبÙ'دُه ورَسُولُه.
اَللÙ'َهُمÙ'ÙŽ صَلÙ'ِى عَلَى مُحَمÙ'َدٍ ÙˆÙŽ عَلَى اَلِهِ وَأَصÙ'حَابِهِ ÙˆÙŽÙ…ÙŽÙ†Ù' تَبِعَ هُدًى
يَاأَيÙ'ُهَا الÙ'َذِينَ آمَنُوا اتÙ'َقُوا اللÙ'ÙŽÙ‡ÙŽ Ø­ÙŽÙ‚Ù'ÙŽ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنÙ'ÙŽ إِلا ÙˆÙŽØ£ÙŽÙ†Ù'تُمÙ' مُسÙ'لِمُونَ
يَاأَيÙ'ُهَا النÙ'َاسُ اتÙ'َقُوا رَبÙ'َكُمُ الÙ'َذِي خَلَقَكُمÙ' مِنÙ' نَفÙ'سٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنÙ'هَا زَوÙ'Ø ¬ÙŽÙ‡ÙŽØ§ وَبَثÙ'ÙŽ مِنÙ'هُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتÙ'َقُوا اللÙ'ÙŽÙ‡ÙŽ الÙ'َذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرÙ'حَامَ إِنÙ'ÙŽ اللÙ'ÙŽÙ‡ÙŽ كَانَ عَلَيÙ'كُمÙ' رَقِيبًا
يَاأَيÙ'ُهَا الÙ'َذِينَ آمَنُوا اتÙ'َقُوا اللÙ'ÙŽÙ‡ÙŽ وَقُولُوا Ù‚ÙŽÙˆÙ'لا سَدِيدًا * يُصÙ'لِحÙ' لَكُمÙ' أَعÙ'مَالَكُمÙ' وَيَغÙ'فِرÙ' لَكُمÙ' ذُنُوبَكُمÙ' ÙˆÙŽÙ…ÙŽÙ†Ù' يُطِعِ اللÙ'ÙŽÙ‡ÙŽ وَرَسُولَهُ فَقَدÙ' فَازَ فَوÙ'زًا عَظِيمًا
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Segala puji bagi Allah yang senantiasa melimpahkan karunianya kepada kita. Diantara karunia dan rahmat besar yang dilimpahkan kepada kita sebagai umat akhir zaman adalah dilahirkannya Muhammad SAW yang kemudian diangkat menjadi Nabi dan Rasul.

B erdasarkan hadits shahih, Rasulullah lahir pada hari Senin. Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury di dalam Ar-Rakhiqul Makhtum berpendapat beliau lahir pada tanggal 9 Rabiul Awal. Namun pendapat paling masyhur menyepakati beliau lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal.

Kelahiran Rasulullah SAW adalah rahmat yang sangat besar. Beliau, setelah diutus menjadi Nabi empat puluh tahun setelah kelahirannya, dipuji oleh Allah SWT dalam firman-Nya yang menjelaskan karakter sang Nabi terakhir ini:

لَقَدÙ' جَاءَكُمÙ' رَسُولٌ مِنÙ' Ø£ÙŽÙ†Ù'فُسِكُمÙ' عَزِيزٌ عَلَيÙ'هِ مَا عَنِتÙ'ُمÙ' حَرِيصٌ عَلَيÙ'كُمÙ' بِالÙ'مُؤÙ'مِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang ter hadap orang-orang mukmin (QS. At-Taubat : 128)

Dalam menjelaskan ayat ini, Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur'an mengatakan, "Allah tidak mengatakan 'rasul dari kalian' tetapi mengatakan 'dari kaummu sendiri'. Ungkapan ini lebih sensitif, lebih dalam hubungannya dan lebih menunjukkan ikatan yang mengaitkan mereka. Karena beliau adalah bagian dari diri mereka, yang bersambung dengan mereka dengan hubungan jiwa dengan jiwa, sehingga hubungan ini lebih dalam dan lebih sensitif."

Sedangkan Ibnu Katsir dalam Tafsir Qur'anil Adzim berkata, "Allah SWT menyebutkan limpahan nikmat yang telah diberikan-Nya kepada orang-orangy mukmin melalui seorang rasul yang diutus oleh-Nya dari kalangan mereka sendiri, yakni dari bangsa mereka dan sebahasa dengan mereka."

Rasulullah merasakan beratnya penderitaan dan kesulitan umatnya, bahkan lebih berat bagi Rasulullah daripada apa yang dirasakan oleh umatnya sendiri. Maka setiap saat yang di perjuangkan adalah umat, yang dibela adalah umat, yang dipikirkan menjelang wafat adalah umat. "Ummatii... ummatii...", kata Rasulullah yang selalu memikirkan umatnya menjelang wafatnya.

Rasulullah juga sangat menginginkan umatnya memperoleh hidayah serta kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Maka segala hal yang diperintahkan Allah untuk disampaikan kepada umatnya telah beliau sampaikan. Segala hal yang mendekatkan ke surga dan menjauhkan dari neraka beliau paparkan. Bahkan Rasulullah menyimpan doa terbaiknya untuk umatnya kelak di yaumul hisab agar umatnya beroleh syafaat. Itulah bentuk-bentuk kasih sayang Rasulullah kepada umatnya.

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Lalu bagaimana sikap kita terhadap beliau yang demikian luar biasa kasih sayangnya kepada kita? Beliau yang namanya kita sebut dalam syahadat, kita bersaksi bahwa beliau adalah Rasulullah lalu kita membacanya setiap kali shalat.

Salah satu kewajiban kita terhadap b eliau adalah meneladaninya. Menjadikannya sebagai teladan sepanjang zaman.

لَقَدÙ' كَانَ لَكُمÙ' فِي رَسُولِ اللÙ'َهِ أُسÙ'ÙˆÙŽØ©ÙŒ حَسَنَةٌ لِمَنÙ' كَانَ يَرÙ'جُو اللÙ'ÙŽÙ‡ÙŽ وَالÙ'ÙŠÙŽÙˆÙ'Ù…ÙŽ الÙ'آَخِرَ وَذَكَرَ اللÙ'ÙŽÙ‡ÙŽ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab: 21)

Ayat ini menjadi pedoman bagi kita bahwa manusia terbaik yang harus kita teladani adalah Rasulullah SAW. Teladan yang seharusnya kita contoh perilakunya, kita contoh kata-katanya, kita contoh ibadah dan akhlaknya.

Dalam ayat yang lain Allah SWT menegaskan bahwa kecintaan kepada Allah baru dikatakan benar jika seseorang meneladani Rasulullah dan mengikuti sunnahn ya.

قُلÙ' إِنÙ' كُنÙ'تُمÙ' تُحِبÙ'ُونَ اللÙ'ÙŽÙ‡ÙŽ فَاتÙ'َبِعُونِي يُحÙ'بِبÙ'كُمُ اللÙ'َهُ وَيَغÙ'فِرÙ' لَكُمÙ' ذُنُوبَكُمÙ' وَاللÙ'َهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran : 31)

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Meneladani Rasulullah SAW itu artinya kita mengikuti sunnahnya dan tidak menyelisihinya. Kita mentaatinya dan tidak menentang ajarannya.

Rasulullah SAW bersabda,

قَدÙ' تَرَكÙ'تُكُمÙ' عَلَى الÙ'بَيÙ'ضَاءِ Ù„ÙŽÙŠÙ'لُهَا كَنَهَارِهَا لَا يَزِيغُ عَنÙ'هَا بَعÙ'دِي إِلÙ'َا هَالِكٌ Ù…ÙŽÙ†Ù' يَعِشÙ' مِنÙ'Ù ƒÙÙ…Ù' فَسَيَرَى اخÙ'تِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيÙ'كُمÙ' بِمَا عَرَفÙ'تُمÙ' مِنÙ' سُنÙ'َتِي وَسُنÙ'َةِ الÙ'خُلَفَاءِ الرÙ'َاشِدِينَ الÙ'Ù…ÙŽÙ‡Ù'دِيÙ'ِينَ عَضÙ'ُوا عَلَيÙ'هَا بِالنÙ'َوَاجِذِ
Sungguh aku telah tinggalkan untuk kalian petunjuk yang terang, malamnya seperti siang. Tidak ada yang berpaling darinya setelahku melainkan ia akan binasa. Barangsiapa di antara kalian hidup, maka ia akan melihat banyaknya perselisihan. Maka kalian wajib berpegang teguh dengan apa yang kalian ketahui dari sunnahku, dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham. (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)

Mereka yang bersegera untuk mengikuti petunjuk Nabi yang diketahui melalui hadits-haditsnya akan dijanjikan surga. Sementara mereka yang enggan mengikuti sunnah Nabi, enggan mengikuti hadits Rasulullah dan lebih suka menyelisihinya akan menyesal di akhirat nanti sebab ia menolak surga dan terseret ke neraka.

Rasulullah SAW bersabda,

كُلÙ'ُ أُمÙ'َتِي يَدÙ'خُلُونَ الÙ'جَنÙ'ÙŽØ©ÙŽ إِلÙ'َا Ù…ÙŽÙ†Ù' أَبَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللÙ'َهِ ÙˆÙŽÙ…ÙŽÙ†Ù' ÙŠÙŽØ£Ù'بَى قَالَ Ù…ÙŽÙ†Ù' أَطَاعَنِي دَخَلَ الÙ'جَنÙ'ÙŽØ©ÙŽ ÙˆÙŽÙ…ÙŽÙ†Ù' عَصَانِي فَقَدÙ' أَبَى
“Setiap umatku masuk surga selain yang enggan,” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, lantas siapa yang enggan?” Nabi menjawab: “Siapa yang taat kepadaku (mengikuti aku) masuk surga dan siapa yang menyelisihi aku berarti ia enggan.” (HR. Bukhari)

Semoga kita tergolong umat Muhammad yang berusaha mempelajari sunnahnya, lalu mengikuti dan mengamalkannya. Semoga kita tidak tergolong orang-orang yang menyelisi hi dan hadits-hadits Nabi, baik dalam hal aqidah, ibadah maupun akhlak dan muamalah.

وَقُلÙ' رَبÙ'ِ اغÙ'فِرÙ' وَارÙ'Ø­ÙŽÙ…Ù' ÙˆÙŽØ£ÙŽÙ†Ù'تَ خَيÙ'رُ الرÙ'َاحِمِينَ

KHUTBAH KEDUA

الÙ'Ø­ÙŽÙ…Ù'دُ لِلÙ'َهِ الÙ'َذِي أَرÙ'سَلَ رَسُولَهُ بِالÙ'هُدَى وَدِينِ الÙ'Ø­ÙŽÙ‚Ù'ِ لِيُظÙ'هِرَهُ عَلَى الدÙ'ِينِ كُلÙ'ِهِ ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙˆÙ' كَرِهَ الÙ'مُشÙ'رِكُونَ
Ø£ÙŽØ´Ù'هَدُ أنÙ' لا إلَهَ إلا اللهُ ÙˆÙŽØ­Ù'دَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنÙ'ÙŽ مُحَمÙ'َدًا عبÙ'دُه ورَسُولُه.
يَاأَيÙ'ُهَا الÙ'َذِينَ آمَنُوا اتÙ'َقُوا اللÙ'ÙŽÙ‡ÙŽ Ø­ÙŽÙ‚Ù'ÙŽ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنÙ'ÙŽ إِلا ÙˆÙŽØ£ÙŽÙ†Ù'تُمÙ' مُسÙ'لِمُونَ
ÙŠÙŽØ §Ø£ÙŽÙŠÙ'ُهَا الÙ'َذِينَ آمَنُوا اتÙ'َقُوا اللÙ'ÙŽÙ‡ÙŽ وَقُولُوا Ù‚ÙŽÙˆÙ'لا سَدِيدًا * يُصÙ'لِحÙ' لَكُمÙ' أَعÙ'مَالَكُمÙ' وَيَغÙ'فِرÙ' لَكُمÙ' ذُنُوبَكُمÙ' ÙˆÙŽÙ…ÙŽÙ†Ù' يُطِعِ اللÙ'ÙŽÙ‡ÙŽ وَرَسُولَهُ فَقَدÙ' فَازَ فَوÙ'زًا عَظِيمًا


اللÙ'َهُمÙ'ÙŽ صَلÙ'ِ وسَلÙ'ِمÙ' عَلَى مُحَمÙ'َدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمÙ'َدٍ، كَمَا صَلÙ'ÙŽÙŠÙ'تَ وسَلÙ'Ù…Ù'تَ عَلَى إِبÙ'رَاهِيÙ'Ù…ÙŽ وَعَلَى آلِ إِبÙ'رَاهِيÙ'Ù…ÙŽØŒ وَبَارِكÙ' عَلَى مُحَمÙ'َدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمÙ'َدٍ، كَمَا بَارَكÙ'تَ عَلَى إِبÙ'رَاهِيÙ'Ù…ÙŽ وَعَلَى آلِ إِبÙ'رَاهِيÙ'Ù…ÙŽØŒ فِي العَالَمِيÙ'Ù†ÙŽ إِنÙ'ÙŽÙƒÙŽ حَمِيÙ'دٌ مَجِيÙ'دٌ، وَارÙ'ضَ اللÙ'َهُمÙ'ÙŽ عَنÙ' Ø® ُلَفَائِهِ الرÙ'َاشِدِيÙ'Ù†ÙŽØŒ وَعَنÙ' أَزÙ'وَاجِهِ أُمÙ'َهَاتِ المُؤÙ'مِنِيÙ'Ù†ÙŽØŒ وَعَنÙ' سَائِرِ الصÙ'َحَابَةِ أَجÙ'مَعِيÙ'Ù†ÙŽØŒ وَعَنÙ' المُؤÙ'مِنِيÙ'Ù†ÙŽ وَالمُؤÙ'مِنَاتِ إِلَى ÙŠÙŽÙˆÙ'مِ الدÙ'ِيÙ'نِ، وَعَنÙ'َا مَعَهُمÙ' بِرَحÙ'مَتِكَ يَا أَرÙ'Ø­ÙŽÙ…ÙŽ الرÙ'َاحِمِيÙ'Ù†ÙŽ.

اللÙ'َهُمÙ'ÙŽ اجÙ'عَلÙ' جَمÙ'عَنَا هَذَا جَمÙ'عًا مَرÙ'حُوÙ'مًا، وَاجÙ'عَلÙ' تَفَرÙ'ُقَنَا مِنÙ' بَعÙ'دِهِ تَفَرÙ'ُقًا مَعÙ'صُوÙ'مًا، وَلا تَدَعÙ' فِيÙ'نَا وَلا مَعَنَا شَقِيÙ'ًا وَلا Ù…ÙŽØ­Ù'رُوÙ'مًا.
اللÙ'َهُمÙ'ÙŽ إِنÙ'َا نَسÙ'أَلُكَ الÙ'هُدَى وَالتÙ'ُقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.

اللÙ'َهُمÙ'ÙŽ إِنÙ'َا نَسÙ' أَلُكَ Ø£ÙŽÙ†Ù' تَرÙ'زُقَ كُلاÙ'Ù‹ مِنÙ'َا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، ÙˆÙŽÙ‚ÙŽÙ„Ù'بًا خَاشِعًا مُنِيÙ'بًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلÙ'مًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيÙ'مَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيÙ'نًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزÙ'قًا حَلاَلاًَ Ø·ÙŽÙŠÙ'ِبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الÙ'جَلاَلِ وَالإِكÙ'رَامِ.
اللÙ'َهُمÙ'ÙŽ أَعِزÙ'ÙŽ الإِسÙ'لاَمَ وَالÙ'مُسÙ'لِمِيÙ'Ù†ÙŽØŒ ÙˆÙŽÙˆÙŽØ­Ù'ِدِ اللÙ'َهُمÙ'ÙŽ صُفُوÙ'فَهُمÙ'ØŒ وَأَجÙ'مِعÙ' كَلِمَتَهُمÙ' عَلَى الحَقÙ'ِ، وَاكÙ'سِرÙ' Ø´ÙŽÙˆÙ'ÙƒÙŽØ©ÙŽ الظÙ'َالِمِينَ، وَاكÙ'تُبِ السÙ'َلاَمَ وَالأَمÙ'Ù†ÙŽ لِعِبادِكَ أَجÙ'مَعِينَ.

اللÙ'َهُمÙ'ÙŽ ر َبÙ'َنَا احÙ'فَظÙ' Ø£ÙŽÙˆÙ'طَانَنَا وَأَعِزÙ'ÙŽ سُلÙ'طَانَنَا ÙˆÙŽØ£ÙŽÙŠÙ'ِدÙ'هُ بِالÙ'Ø­ÙŽÙ‚Ù'ِ ÙˆÙŽØ£ÙŽÙŠÙ'ِدÙ' بِهِ الÙ'Ø­ÙŽÙ‚Ù'ÙŽ يَا رَبÙ'ÙŽ العَالَمِيÙ'Ù†ÙŽ
اللÙ'َهُمÙ'ÙŽ رَبÙ'َنَا اسÙ'قِنَا مِنÙ' فَيÙ'ضِكَ الÙ'مِدÙ'رَارِ، وَاجÙ'عَلÙ'نَا مِنَ الذÙ'َاكِرِيÙ'Ù†ÙŽ Ù„ÙŽÙƒÙŽ في اللَيÙ'لِ وَالنÙ'َهَارِ، الÙ'مُسÙ'تَغÙ'فِرِيÙ'Ù†ÙŽ Ù„ÙŽÙƒÙŽ بِالÙ'عَشِيÙ'ِ وَالأَسÙ'حَارِ
اللÙ'َهُمÙ'ÙŽ Ø£ÙŽÙ†Ù'زِلÙ' عَلَيÙ'نَا مِنÙ' بَرَكَاتِ السÙ'َمَاء ÙˆÙŽØ£ÙŽØ®Ù'رِجÙ' لَنَا مِنÙ' خَيÙ'رَاتِ الأَرÙ'ضِ، وَبَارِكÙ' لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوÙ'عِنَا وكُلÙ'ِ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الÙ'جَلاَلِ وَالإِكÙ'رَامِ.
رَبÙ'َنَا آتِنَا في الدÙ'ُن Ù'يَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النÙ'َارِ.
رَبÙ'َنَا لا تُزِغÙ' قُلُوÙ'بَنَا بَعÙ'دَ إِذÙ' هَدَيÙ'تَنَا، وَهَبÙ' لَنَا مِنÙ' لَدُنÙ'ÙƒÙŽ رَحÙ'مَةً، إِنÙ'ÙŽÙƒÙŽ Ø£ÙŽÙ†Ù'تَ الوَهÙ'َابُ.
رَبÙ'َنَا ظَلَمÙ'نَا Ø£ÙŽÙ†Ù'فُسَنَا وَإِنÙ' Ù„ÙŽÙ…Ù' تَغÙ'فِرÙ' لَنَا وَتَرÙ'Ø­ÙŽÙ…Ù'نَا لَنَكُوÙ'Ù†ÙŽÙ†Ù'ÙŽ مِنَ الخَاسِرِيÙ'Ù†ÙŽ.
اللÙ'َهُمÙ'ÙŽ اغÙ'فِرÙ' لِلÙ'مُؤÙ'مِنِيÙ'Ù†ÙŽ وَالÙ'مُؤÙ'مِنَاتِ، وَالÙ'مُسÙ'لِمِيÙ'Ù†ÙŽ وَالÙ'مُسÙ'لِمَاتِ، الأَحÙ'يَاءِ مِنÙ'هُمÙ' وَالأَمÙ'وَاتِ، إِنÙ'ÙŽÙƒÙŽ سَمِيÙ'عٌ قَرِيÙ'بٌ مُجِيÙ'بُ الدÙ'ُعَاءِ.

عِبَادَ اللهِ :إِنÙ'ÙŽ اللهَ ÙŠÙŽØ£Ù'مُرُ بِالÙ'عَدÙ'لِ وَالإِحÙ'سَانِ وَإِيÙ'تَاءِ ذِي القُرÙ'بَى ÙˆÙŽÙŠÙŽÙ†Ù'Ù‡ÙŽÙ‰ عَنِ الÙ'فَحÙ'شَاءِ وَالÙ'مُنÙ'كَرِ وَالÙ'بَغÙ'يِ يَعِظُكُمÙ' لَعَلÙ'َكُمÙ' تَذَكÙ'َرُوÙ'Ù†ÙŽ

[Khutbah Jum'at 10 Hak Ukhuwah dan Kasih Sayang edisi 26 Shafar 1433 H bertepatan dengan 20 Januari 2012 M; Bersama Dakwah]

Untuk mendownload Khutbah Jum'at ini, silahkan klik
DOWNLOAD KHUTBAH JUMAT 2012 M / 1433 H
baiklah teman ... itulah postingan saya tentang Khutbah Jumâ at Maulid Nabi: Meneladani Rasulullah semoga teman sekalian terpuaskan dan jangan lupa untuk cari lagi untuk postingan yang serupa di sebelah kiri ^_^ tetap jaga Mata untuk selalu Update ^_^